Saya,
Ridho, Dewo, Ahadi, Ivena, dan almarhumah Nafa pada akhir semester 2 yang lalu
pergi ke tempat Jawa Timur,daerah Malang. Sebelum berangkat kami mempersiapkan
peralatan yang mesti di bawa ke lokasi tersebut, sudah semua peralatan siap,
akhirnya kamipun pergi ke daerah Jawa Timur yaitu kota Malang menggunkan kereta
api pada pukul 19.00pm. setelah pukul 05.00am akhirya kamipun sampai di stasiun
Malang dan beranjak ke masjid dengan menanyakan kepada orang di sekitar stasiun
Malang, kamipun bertanya kepada seseorang di sana “ Pak, numpang nanya, lokasi
masjid terdekat daerah sini di mananya pak ? “ akhirnya kami diberitahu lokasi masjid
dan kami bergegas ke masjid tersebut. Sambal melakukan shalat dan istirahat,
Saya dan Ridho mencari berupa roti dan jajanan pasar untuk sarapan bareng –
bareng teman yang lain. Sesudah sarapan kami pun beranjak dari tempat
peristirahatan dan memulai ke lokasi wisata pertama yaitu Paralayang
menggunakan mobil beserata supir. Sesampainya kami tiba di lokasi Paralayang,
kamipun bertanya kepada pemandu wisata “Mas, di wisata Paralayang ini apa saja
wisata yang bisa kita nikmati “, pemandu:” Oh.., ada beberapa wisata yang mas
dan mbak nikmati seperti flyfox , Omah
Kayu,. Omah Kayu ini yaitu rumah yang dibangun di tengah – tengah pohon yang
bisa di nikmati di rumah tersebut dan bisa juga mas menginap di sana dan
menikmati suasana alam yang khas dari Omah Kayu seperti mas dan mbak mbak bisa
melihat langsung kota Malang dari atas sini.. “. Kami: “seperti itu mas, baik
mas termakasih informasinya”. Dan kami istirahat sebentar dan menikmati suasana
Paralayang dan Omah kayu , akhirnya kami
melanjutkan perjalana ke lokasi ke 2 yaitu Museum Angkut. Sesampainya di lokasi
kamipun berpisah untuk menikmati suasana Museum Angkut. Akhirnya saya sendiri
menikmati suasana Museum Angkut dan saya melihat kursi dan duduk di area
tersebut sambil bertanya di sebalah saya ada seseorang laki – laki, sayapun
bertanya “ mas, lagi nunggu sahabatnya atau nunggu gebetanya mas”, masnya pun
menjawab : “ owh.. saya gak punya gebetan mas, saya di sini nunggu sahabat saya
lagi ke belakang sebentar, masnya sendiri nunggu siapa ? lagi liburan di Malang
ya mas “. Sayapun menjawab “ saya lagi istirahat mas habis menikmati susasana
museum angkut barusan. Iya mas saya lagi liburan semester bareng sama teman –
teman saya, tapi saya berpisah sama mereka mas karena mereka jalanya lumayan
lama jadinya ketinggalan mas, Masnya lagi liburan juga ya “. Masnya jawab :
“iya mas saya lagi liburan dari kantor di daerah Jakarta jadinya saya refresing
di kota Malang ini mas, oiya mas saya diluanya mau lajutkan perjalanan ini
sahabat saya sudah selesai dari belakang” sayapu menjawab: “ wihh enak sekali
mas sudah kerja di kantor bisa jalan – jalan memakai uang pribadi heheh,
iyasudah mas hati – hati di jalanya mas semoga sampai tujuan dengan selamat”.
Dan akhirnya punya saya beranjak dari tempat duduk dan menemui sahabat –
sahabat. Kamipun melanjutkan perjalanan beranjak dari Museum Angkut ke tempat
peristirahatan yang kita pesan jauh – jauh hari di salah satu hotel di Malang
sambil istirahat , makan siang dan shalat zuhur. Pada pukul 19.30pm kamipun
melanjutkan perjalan ke Alun Alun Kota Batu dan melihat lihat lokasi tersebut
hampir sama seperti Alun – Alun Kidul cuma bedanya daerah saja dan beberapa
jenis permainan yang ada di sana. Dan kami menikmati kuliner yang khas di Kota
Batu yaitu soerabi kota batu tapi kami tidak tahu dimana lokasi yang bisa kami
jumpai untuk menikmati kuliner tersebut, akhirnya saya bertanya kepada orang di
sana “ ibu, permisi..numpang nanya? Dimana lokasi kuliner yang khas kota batu
yang bisa kami jumpai” ibunya menjawab: “owh disana mas deket dari sini, nanti
masnya lurus dan ketempu perempatan belok kanan sampai di tempat kuliner yang
mas bilang tadi, di situ banyak wisatawan lokal yang mencicipi khas kuliner
kota batu” sayapun menjawab : “ makasih ya bu, atas informasinya “. Kamipun pergi
ke tempat kuliner tersebut dan kami memesan hidangan di temani alunan musik jalanan.
Kamis, 09 Maret 2017
Teori - Teori Konseling
A.
Teori
Psikoanalisis
Teori Psikoanalisis merupakan teori kepribadian yang
paling komprehensif yang mengemukakan tentang tiga pokok pembahasan yaitu
struktur kepribadian, dinamika kepribadian, dan perkembangan kepribadian.
Kesimpulan: dari teori psikoanalisis dapat di tarik kesimpulan
bahwa kepribadian dipandang sebagai aspek kejiwaan mencakup kepribadian suatu
struktur yang terdiri dari tiga unsur
atau sistem Id, Ego, Superego.
B.
Teori Analisis
Transaksional
Teori Analisis Tansaksional (transactional
analysis) merupakan teori yang dapat
digunakan pada seting individual maupun kelompok.Teori ini melibatkan kontrak
yang dikembangkan oleh konseling yang dengan jelas menyebutkan tujuan dan arah
dari proses terapi. Selain itu juga memfokuskan pada pengambilan keputusan di
awal yang dilakukan oleh konseling untuk menekankan pada kapasitas konseling
untuk membuat keputusan baru. Analisis transaksional menekankan pada aspek
kognitif, rasional dan tingkah laku dari kepribadian.
Kesimpulan : dari teori analisis transaksional dapat di tarik
kesimpulan bahwa perilaku komunikasi seseorang dipengaruhi oleh ego state yang
dipilihnya, setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai sebuah transaksi yang
di dalamnya turut melibatkan ego state serta sebagai hasil pengalaman dari masa
kecil.
C.
Teori Behavioral
Behaviorisme adalah merupakan aliran yang
revosilusioner, kuat dan berpengaruh, serta memiliki akar sejarah yang cukup
dalam. Sejumlah filsuf dan ilmuwan sebelum Watson dalam satu dan lain bentuk
telah mengajukan gagasan - gagasan megenai penekatan objektif dalam mempelajari
manusia berdasarkan pandangan yang mekanistik dan materialistis, suatu
pendekatan yang menjadi ciri utama dari behaviorisme.
Kesimpulan: dari teori
behavioral dapat di tarik kesimpulan bahwa
merubah pola pikir individu Menghapus tingkah laku non adaktif untuk
digantikan perilaku yang adaptif.
D.
Teori Rational-Emotive Behavior Therapy
Teori Rational-Emotive Behaviot Therapy (REBT) adalah
teori behavior kognitif yang menekankan pada keterkaitan anatara perasaan,
tingkah laku dan pikiran.
Kesimpulan: dari teori rational emotive therapy dapat ditarik
kesimpulan bahwa menolong individu menyadari bahwa mereka dapat hidup dengan
lebih rasional dan lebih produktif dan untuk mengoreksi kesalahan untuk mereduksi
emosi yang tidak diharapkan serta mengubah kebiasaan berpikir dan tingkah laku
yang kurang baik.
E.
Teori Realitas
Teori realitas adalah tidak terpaku pada kejadian - kejadian
masa lalu, tetapi mendorong konseli untuk menghadapi realitas. Teori ini juga
tidak member perhatian pada motif - motif bawah sadar sebagaimana pandangan
kaum psikoanalisis. Akan tetapi, lebih menekankan pada pengubahan tingkah laku
yang lebih bertanggung jawab dengan merencanakan dan melakukan tindakan - tindakan
tersebut.
Kesimpulan: dari teori realitas dapat ditarik kesimpulan bahwa
individu tidak boleh untuk menoleh ke belakang yang sudah terjadi, akan tetapi
itu menjadi pelajaran tersendiri untuk memotifikasi kedepanya yang lebih baik.
Sehingga keadaan di mana individu dapat
menerima kondisi yang dihadapinya meliputi tanggung jawab, kenyataan, dan
kebenaran.
Langganan:
Postingan (Atom)